Tips Memilih Bantal yang Cocok untuk Penderita Alergi

store.kintakun-bedcover.co.id – Setiap hari, setiap malam, kamu bersandar pada bantal tidur, memastikan betapa pentingnya kesehatan dan kenyamanan tidurmu. Bantal, meskipun sering diabaikan, sebenarnya bisa menyimpan alergen yang mungkin memicu gejala seperti hidung tersumbat, mata gatal, dan bersin, yang bisa mengganggu tidur terutama bagi kamu yang memiliki alergi. Lalu bagaimana memilih bantal yang tepat untuk penderita alergi? Yuk cari tahu caranya pada artikel berikut ini!

Mengatasi masalah ini tidaklah sulit, terutama dengan mempertimbangan untuk menggunakan bantal hypoallergenic yang bisa membantu mengurangi alergen yang memicu gangguan tidur. Di pasaran bantal saat ini menawarkan pilihan yang banyak dan beragam, termasuk bantal yang bersifat hypoallergenic dengan teknologi gel pendingin hingga kain penyerap kelembapan serta berbagai jenis isian bantal yang dapat disesuaikan.

Memilih bantal yang tepat adalah solusi dalam mengurangi gejala alergi saat tidur. Dalam artikel ini, akan dibahas poin-poin penting, seperti tips memilih bantal bebas alergi dan jenis bantal seperti apa yang cocok untuk penderita alergi.

Apa yang bisa kita temukan di dalam bantal biasa?

Bantal dapat memicu alergi, karena bisa menjadi reservoir tungau debu, menurut Purvi Parikh, MD, ahli alergi dari Allergy & Asthma Network di New York City.

Bulu bulu halus – yang biasa digunakan untuk bantal – “dapat bertindak sebagai alergen dengan mengumpulkan debu,” tambahnya.

Airmid Health Group meneliti puluhan bantal bekas, kemudian ditemukan 100% di antaranya mengandung bakteri dan 50% jamur. Bahkan 10% dari berat bantal terdiri dari tungau dan debu. Apa saja temuan mereka setelah penelitan kurang lebih dua tahun itu?

• Tungau debu dan kotorannya.
• Staphylococcus aureus – ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan berbagai infeksi mulai dari peradangan kulit ringan dan jaringan lunak hingga sepsis yang mengancam jiwa.
• Escherichia coli (EC) – bakteri yang dapat menyebabkan diare.
• Aspergillus – jamur yang umumnya menyebabkan alergi dan asma
• Candida – jamur yang menyebabkan infeksi topikal.

Bagaimana cara memilih bantal anti alergi terbaik untuk penderita alergi?

Ada beberapa poin penting yang perlu kamu perhatikan ketika memilih bantal yang ideal terutama bagi penderita alergi, yaitu:

1. Bahan pelapis bantal

Saat memilih bantal yang bersifat hypoallergenic, pertama-tama kita melihat dari bahan apa bantal tersebut dan apakah bahan itu melindungi dari tungau debu hingga ke dalam isiannya.

Pastikan bahan pelapis bantal yang sejuk, breathable, menyerap keringat, seperti katun organik, bambu atau microtex yang dirancang khusus, seperti dilengkapi teknologi Hi-Breath, sehingga breathable & tetap sejuk di kulit saat digunakan.

2. Isian bantal

Isian bantal juga penting. Kamu harus selalu memastikannya isian bantal yang bersifat hypoallergenic, seperti busa memori, lateks, siliconized fiberfill, atau goose down. Isian bantal ini dikenal dapat menjebak tungau debu dan alergen lainnya.

Cari bantal yang direkomendasi oleh asosiasi medis atau bantal dengan sertifikasi tertentu. Sertifikasi ini dapat menunjukkan bahwa bantal tersebut telah diuji dan terbukti bebas alergen.

Seperti Milk Pillow dari koleksi BEGLANCE by Kintakun. Milk Pillow Sleep Gonggam adalah produk sempurna yang dirancang setelah penelitian panjang oleh Sleep Gonggam dan para ahlis di Sleep Environment Institute. Segala sesuatu tentang bantal telah diteliti dengan baik, termasuk struktur produk, bahan, sirkulasi udara, elastisitas, kepadatan dan banyak lagi.

Milk Pillow disertifikasi oleh lembaga penelitian tidur dan pengobatan tidur terkemuka seperti WASM, ESRS, dan RPSGT. Konsultasi dengan Dr. Jiho Choi, dari Rumah Sakit Universitas Soonchunhyang, dan Pimpinan Pusat Gangguan Tidur membantu merek perlengkapan tidur nomor 1 Korea untuk menghadirkan produk sempurna menemani tidur nyenyakmu. Selengkapnya tentang Milk Pillow bisa kamu cek DI SINI.

3. Bantal yang bisa dilepas/resleting

Kamu juga bisa memperhatikan poin yang satu ini, yaitu memilih bantal yang bisa dibuka untuk menambah atau melepas isiannya. Bantal ini biasanya dilengkapi resleting, selain bisa disesuaikan isiannya, juga memudahkan untuk dilepas dan dicuci covernya.

4. Ulasan positif

Tidak ada salahnya buat kamu untuk mempertimbangkan ulasan dari orang-orang yang memiliki alergi untuk mengetahui apakah bantal bebas alergi membantu meringkan gejala (atau, sebaliknya, memperburuk gejala). Rekomendasi dari orang terdekat bisa jadi pilihan kamu.

Jenis bantal yang cocok untuk penderita alergi

1. Siliconized Fiberfill

Siliconized fiberfill terdiri dari serat polyester buatan manusia yang kecil dan melengkung. Isian bantal ini adalah jenis isian yang paling populer karena sifatnya yang lembut, tahan lama, dan sangat halus. Isian ini adalah salah satu pilihan terbaik untuk isian bantal luar ruangan.

Bantal ini ringan, hypoallergenic, dan mudah dirawat. Bantal fiberfill polyester cocok untuk berbagai posisi tidur dan ideal bagi mereka yang lebih menyukai bantal yang lebih besar.

Kelebihan

• Jauh lebih terjangkau daripada isian bantal lainnya.
• Mudah dibersihkan dan dirawat, dapat dicuci dengan mesin, dan dapat digunakan sebagai bantal luar ruangan.
• Dapat membantu mengendalikan alergi yang dapat dilakukan dengan bantal bulu angsa atau bulu.

Kekurangan

• Biasanya dapat menggumpal dengan mudah dan sering membutuhkan penyesuaian untuk perasaan nyaman.
• Tidak terlalu tahan lama.
• Cenderung menahan panas dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama di musim panas.

2. Goose Down (Bulu Angsa)

Banyak isian yang biasa digunakan, salah satunya adalah bulu angsa. Bantal dengan material bulu angsa dikenal sebagai bantal termahal dibandingkan dengan isian lainnya.

Kintakun sendiri memiliki produk bantal yang terbuat dari goose down feel yakni seri BEGLANCE. Karena menggunakan bulu angsa sintetik, karakternya pun sangat lembut dan bakal membuat tidur kita menjadi nyenyak. Kamu bisa melihat koleksi bantal dari Kintakun di sini.

Kelebihan

• Dengan kelembutan alami dari bantal bulu angsa, bantal ini dapat dengan mudah dibentuk dan menyesuaikan dengan leher dan kepala.
• Jika dirawat dengan baik, bantal ini dapat bertahan selama beberapa tahun.
• Isian bulu angsa dapat diisi ulang jika bantal mulai rata atau kehilangan volumenya.

Kekurangan

• Harganya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan jenis isian lainnya.
• Mungkin akan menjadi rata setelah penggunaan yang terus menerus.
• Bantal bulu angsa cenderung menyerap panas di musim panas, sehingga mungkin tidak nyaman digunakan.

3. Latex

Material ini sering disebut material bahan bantal terbaik karena kualitasnya. Bantal ini biasanya disebut bantal kesehatan, karena memungkinkan kamu untuk tidur nyaman dengan berbagai posisi tanpa merasakan sakit leher.

Kelebihan

• Ramah lingkungan.
• Memiliki sirkulasi udara yang baik karena struktur seratnya terbukanya.
• Membantu mengurangi migrain karena kekuatannya. Selain itu, dapat dibentuk (dalam bentuk busa lateks parut) untuk menyesuaikan bantal dengan preferensi kamu.

Kekurangan

• Memiliki harga yang cukup tinggi.
• Tidak ideal untuk tidur dengan posisi miring (samping).

Kintakun telah menghadirkan juga inovasi bantal terbaru yang bisa menunjang kesehatan tulang belakang dan lehermu, yaitu Sleep Gonggam Milk Pillow. Milk Pillow dibuat dari 100% natural latex yang aman dan higienis, sehingga akan membuat tidur kamu lebih nyenyak, lembut, dan nyaman. Jika kamu tertarik untuk membeli Sleep Gonggam Milk Pillow, kamu bisa mencari informasi untuk mengetahui harga dan biaya pembelian.

Bahan latex sendiri juga memiliki kemampuan anti bakteri alami, yang aman bagi kulit sensitif sekalipun. Wah, dengan memilih bantal ini, tidur berkualitas bukan lagi sekadar mimpi! Miliki produknya di sini. 

Sumber:

Healthline

Nanospace