store.kintakun-bedcover.co.idKedamaian berawal dari sebuah senyuman. Senyuman itu menular kepada yang lain. Ya, benar-benar menular. Perkenalkan, si pemilik senyuman manis ini bernama Doli Wayor. Keluarga dan teman- temannya, sering memanggilnya Doli. Pada tanggal 28 Agustus 2015, Doli lahir sebagai malaikat kecil buah hati kedua orangtuanya. Ayah Doli bernama Albert Wayor dan ibunya bernama Mery Abubar. Keduanya bekerja sebagai petani serta ibu rumah tangga.

Doli si kecil pemilik senyuman manis

Doli, si kecil pemilik senyuman manis ini juga adalah seorang anak yang sangat rajin dalam membantu ibunya. Meskipun masih kecil, ia sudah terbiasa mencuci piring dan menjaga adiknya yang masih balita. Anak ke-5 dari 6 bersaudara ini lahir dan bertumbuh di pesisir Yapen Utara di tengah keluarga sederhana, tapi mereka sangat mendukung pendidikan untuk anak-anaknya. Itulah mengapa, sejak umur 6 tahun, Doli sudah duduk di bangku kelas 1 SD.

Meskipun awal masuk sekolah ia masih terlihat sangat pemalu, tetapi senyuman manis selalu menemani wajah manis dan mungilnya. Saat ini, Doli masih belajar menulis dan berhitung, namun masih kesulitan untuk menulis juga mengenal huruf A. “Doli tara tau tulis, Ibu,” begitulah celotehan yang sering dilontarkannya kepada ibu guru. Senyuman manis Doli ini selalu menjadi isyarat bahwa di tengah kesulitan yang ia hadapi, sesungguhnya ada semangat besar dari dalam dirinya. Semangat itu benar-benar ada, terbukti ketika ibu guru Tangan Pengharapan mengunjungi rumahnya untuk memberi pelajaran tambahan, Doli sangat bersemangat untuk mengikuti bimbingan belajar tersebut.

Kini, Doli semakin mengenal dan menuliskan beberapa huruf, bahkan bisa juga lepas dari buta aksara yang pernah dialaminya. Ketika ditanyakan apa yang menjadi cita-cita dan harapannya, malu-malu ia menjawab, “Sa mo jadi ibu guru.” Mendengar pernyataan ini, tentu gurupun semakin bersemangat untuk mengajarkannya, agar kelak cita-citanya dapat terwujud dan dapat memajukan kampung halamannya.

Dukungan orang tua dan guru

Dukungan dari kedua orang tua juga guru dari Yayasan Tangan Pengharapan, menjadi penyemangat Doli dalam belajar. Karena, selalu ada harapan dukungan dan doa kedepannya yang dapat menjadikan Doli sebagai sosok yang lebih baik lagi. Dan ia dapat meraih segala impian dan cita-citanya sebagai seorang guru suatu hari nanti.

Lewat kisah Doli, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada guru pedalaman sehingga sampai saat ini dapat mengajar anak – anak di FLC WINDESI & GONI. Untuk menjadi guru yang tidak hanya sekedar mengajar namun juga mendorong anak – anak untuk menjadi lebih baik. Ayo terus dukung perjalanan para guru pedalaman dari Yayasan Tangan Pengharapan dengan membeli produk terbaru dan terbaik dari Kintakun Collection – Mari Berbagi.

#DariIndonesiaUntukIndonesia

-50%
Rp 175,000 Rp 89,900

Hemat Rp 85,100

-65%
-49%
Rp 78,000 Rp 42,000

Hemat Rp 36,000

-56%
Rp 285,000 Rp 125,000

Hemat Rp 160,000

-46%
Rp 250,000 Rp 135,000

Hemat Rp 115,000

-66%
Rp 220,000 Rp 76,000

Hemat Rp 144,000

-66%
Rp 310,000 Rp 105,000

Hemat Rp 205,000

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + 3 =